Senin, 26 September 2011

Nostalgia Masa Kecil

Teringat indahnya masa kecilku ketika pertama kalinya aku belajar memanjat pohon jambu di halaman rumahku sehingga aku menjadi pemanjat pohon yang handal. Ketika aku belajar mengendarai sepeda dan kakakku mengejar sepeda yang aku ayuh karena meluncur cukup kencang ketika berada di jalanan yang menurun, sepeda itu tidak aku rem karena takut jatuh, maklum aku belajar naik sepeda langsung roda dua dan sepeda itu terlalu tinggi untuk digunakkan olehku. Ketika aku bermain layang-layang di genting rumahku bersama adik dan kakakku, "Kebebasan yang terkendali" itu filosofi yang aku dapatkan dari layang-layang.

Cerita yang masih melegenda adalah aku dan adikku sering mengayuh becak yang sedang parkir di depan rumahku, sementara tukang becaknya sedang makan di warung ibuku. Umurku dan adikku hanya berjarak sekitar dua tahun, suatu hari ketika kami sedang asyik bergiliran mengayuh becak dan melewati garasi becak, juragan becak itu marah;

"Heh becak saha eta, balikeun! Bangor pisan nya budak Ceu Ade teh"

Cerita yang tidak kalah menarik adalah waktu kecil aku sering di ajak bermain sepak bola oleh teman-teman lelaki, kemudian ketika aku belajar di Pondok Pesantren Istiqomah Mudawamah Tasikmalaya, aku pernah mengikuti perlombaan sepak bola wanita bersama penduduk kampung, sepulangnya aku dimarahi habis-habisan oleh salah satu pengajar di sana, padahal niatku hanya untuk meramaikan acara 17 agustus.

                                                                            ***

Lebaran kemarin setelah ba'da dzuhur meskipun kondisi badanku kurang sehat, aku putuskan untuk pergi bersilaturahmi ke Kota Sumedang, aku bersama adik sepupuku Uwi mengendarai motor Scoopy warna biru metalik, cukup meneganggkan juga track menggunakan motor yang berbody bohay dan ompong. Dulu ketika masih SD, kota ini menjadi tujuan untuk mengisi liburanku dengan menuntut ilmu agama, aku pesantren kilat di Pondok Pesantren Darul Qur'an Sumedang.


Bersambung...