Senin, 25 Juli 2011

Kupon Makan Siang

“Kupon makan siangnya Dok, kupon makan siangnya Dokter" siang itu tugasku mengambil kupon dari tangan para dokter di acara Pertemuan Ilmiah Respirasi Bogor 2011 kemarin.

“Dokter, kupon makan siangnya” tanpa menghiraukan perkatanku, lelaki berbaju koko hijau tua dengan jaket yang warnanya hampir senada, masuk ke ruang makan bersama kedua anak perempuannya yang berpakaian muslimah, mereka lolos ketika aku repot menyobek kupon makan siang dokter lainnya.

Aku perhatikan dia sedang mengambil makanan untuk dia dan kedua anaknya. “Lelaki itu tidak memakai name tag” batinku. Karena semua dokter yang hadir pada acara itu diwajibkan memakai name tag yang didapat pada saat registrasi.

Aku melanjutkan pekerjaanku, setelah lenggang kembali aku perhatikan ruangan makan. Terlihat lelaki itu sedang berbicara dengan dokter yang lain, sedangkan kedua anaknya tengah asyik melahap makanan. “Dokter bukan ya, tapi name tagnya mana?” hatiku bertanya-tanya.

Sejenak terdiam dalam tanya.


                                                                           ***

Apakah dia seorang musafir yang kehabisan uang untuk membeli makan? Kemudian mencari makanan gratis. Astaghfirullâh! Aku su’udzon. Tapi, kalau memang dia dokter yang telah melakukan registrasi kemudian lupa memakai name tag, dia hanya mendapat kupon makan untuk satu orang saja. Apakah kami sebagai panitia terlalu perhitungan? Mengingat tahun kemarin karena tidak memakai sistem kupon, ada sebagian peserta yang tidak kebagian makan.

Selain itu ada juga dokter yang hanya registrasi satu orang namun beliau bersama susternya ke acara tersebut, ketika antri makan siang kami jelaskan bahwa yang boleh masuk hanya yang membawa kupon saja, namun dengan santai dia menjawab “Gak apa-apa lah, gak akan rugi kok”. Lalu bagaimana seandainya ada peserta yang tidak kebagian makan padahal itu haknya. Berkaca pada diriku sendiri, bahwa sangat memungkinkan ada hak orang lain yang pernah aku makan. Pasti!

Ini adalah hari terakhir Pertemuan Ilmiah Respirasi Bogor 2011, di sore hari saat detik-detik acara akan berakhir ada getaran yang menggoyangkan Gedung IPB, semua peserta dengan otomastis berhamburan, gempa dari Kota Sukabumi dengan kekuatan 5,5 SR menjadi momentum yang tak terlupakan sebagai penutup acara.