Rabu, 13 Juli 2011

Kegalauan Hati

Mungkin kegalauan hati ini mulai menyeruak memenuhi rogga dada, rasanya lelah memikirkan sesuatu yang belum pasti, namun saat ini aku sedang tidak produktif untuk merangkai kata, segera saja ku cari artikel tentang semua yang berkecamuk di pikiranku, dan ustadz google mengantarkanku pada artikel yang mengusik hatiku tentang curahan hati seorang akhwat yang kemudian mendapat solusi melalui buku Burhan Sodiq;

Untuk yang masih bertahan mencintai seseorang yang sudah pergi.
“Hal menyedihkan dalam hidup ialah bila kau bertemu seseorang lalu jatuh cinta, hanya kemudian pada akhirnya menyadari bahwa dia bukanlah jodohmu dan kau telah menyia-nyiakan bertahun-tahun untuk seseorang yang tidak layak. Kalau sekarang pun dia sudah tak layak, 10 tahun dari sekarang pun dia juga tak akan layak. Biarkan dia pergi... Lupakan!”   

Teringat kebodohanku menghabiskan waktu selama tiga tahun lebih bersama seseorang yang ternyata sekarang aku berkesimpulan bahwa dia memang tidak layak untukku. Aku pun mulai berkaca-kaca, aku tidak peduli pada seseorang yang pernah berkata "Kenapa harus nangis?". Inilah aku dengan segala kekurangan dan keterbatasanku, karena ternyata predikat preman cicadas tak bisa membendung tetesan air mata.

Untuk yang patah hati.
“Sakit patah hati bertahan selama kau menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya. Tantangannya bukanlah bisa mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmahnya.” 

Kisah di atas pun pernah aku alami, menjadi ibrah yang sangat berharga dalam kehidupanku, saat aku mengalaminya begitu menyedihkan, kesehatanku menurun yang kemudian harus bersahabat lagi dengan Polysilane, pekerjaanku di kantor berantakan, kuliahku yang terbengkalai mulai dari bolos kuliah, tidak mengerjakan tugas, sampai tidak ikut ujian. Memikirkan sakit hati sangat menyita waktu, saat itu yang aku harapkan dia kembali meskipun telah berulang kali menyakiti, betapa bodohnya aku saat itu!

“Cinta ibarat kupu-kupu. Makin kau kejar, makin ia menghindar. Tapi bila kau biarkan ia terbang. Ia akan menghampirimu disaat kau tak menduganya. Cinta bisa membahagiakanmu tapi sering pula ia menyakiti, tapi cinta itu hanya istimewa apabila kau berikan pada seseorang yang layak menerimanya. Jadi tenang-tenang saja, jangan terburu-buru dan pilihlah yang terbaik.”
Aku mengangguk dalam diam.
 
Untuk petualang cinta.
“Jangan katakan "Aku cinta padamu" bila kau tidak benar-benar peduli. Jangan bicarakan soal-soal perasaan bila itu tidak benar-benar ada. Jangan kau sentuh hidup seseorang bila kau berniat mematahkan hati. Jangan menatap ke dalam mata bila apa yang kau kerjakan cuma berbohong. Hal terkejam yang bisa dilakukan ialah membuat seseorang jatuh cinta, padahal kau tak berniat sama sekali tuk menerimanya saat ia terjatuh.”  

Teringat perkataan temanku; Berharap hanya pada Allah, daripada sibuk memperhatikan orang itu lebih baik sibuk diperhatikan sama Allah. Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan. Tapi Allah memberi apa yang kita butuhkan. Walau kadang sedih, kecewa dan terluka, tapi jauh di belakang itu Dia sedang menyiapkan yang terindah untuk kita. Semua indah pada waktunya.

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” Q.S. An- Nuur : 26.  

Ayat yang diucapkan seorang ustadz untuk menenangkan hatiku, ketika aku terjatuh dalam kerapuhan, setahun lebih sudah berlalu. Lalu aku? Wanita seperti apakah aku ini? Allah, ampuni aku.

Dan untuk saat ini, aku memohon padaMu Ya Rabb, bantulah aku untuk mengendalikan kegalauan hati ini, jika ia memang jodohku dekatkan ia dengan caraMu, namun jika ia bukan jodohku bimbinglah hati ini agar tidak larut dalam rasa cinta yang berlebihan kepada selainMu.

Kembali menetralisir hati.